Apa Saja yang Perlu Di Tes ketika Melakukan Tes DNA? Simak Prosesnya Berikut Ini!
- Content Admin
- 31 Mei
- 4 menit membaca
Apa Saja yang Di Tes DNA - DNA merupakan molekul asam deoksiribonukleat yang menyimpan serta mengirimkan informasi genetik pada makhluk hidup. Selain membawa informasi genetik, DNA juga memiliki peran dalam menentukan sifat suatu individu, mengatur proses pertumbuhan, perkembangan, hingga reproduksi. Hingga pada tahun 1970-an sampai awal 1980-an, para ilmuwan mulai mengembangkan sebuah cara untuk untuk mengidentifikasi DNA secara akurat.
Secara umum tes DNA bertujuan untuk menganalisis materi genetik seseorang untuk mendiagnosis penyakit, mengidentifikasi garis keturunan, hingga keperluan imigrasi. Dari sini, masyarakat bisa mengakses beberapa jenis tes DNA dengan metode dan tujuan yang berbeda-beda. Kira-kira, apa saja yang di tes DNA?
Apa Saja Sampel yang Perlu Diambil untuk Melakukan Tes DNA?
Secara umum, sampel biologis yang mengandung sel tubuh atau yang memiliki inti sel dan DNA dapat digunakan untuk melakukan tes DNA. Sampel yang perlu diambil pun tergantung pada jenis tes dan penyedia layanannya. Berikut ini adalah beberapa jenis sampel yang biasanya diperlukan untuk dapat melakukan uji tes DNA:
1. Air Liur (Saliva)
Sampel air liur (saliva) adalah jenis sampel DNA yang dikumpulkan dengan cara mengambil air liur yang berada di lapisan dalam mulut yang memiliki DNA. Pengambilan sampel ini termasuk yang paling umum dilakukan untuk menjalani tes DNA keturunan karena mudah dan tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum pengambilan sampel atau sebelum melakukan tes DNA.
2. Rambut
Sampel dari rambut digunakan untuk tes DNA dengan menggunakan helai rambut yang akarnya masih menempel, karena DNA terdapat di folikel rambut (akar). Rambut yang hanya potongan tanpa akar tidak cukup mengandung DNA untuk dianalisis. Pengambilan sampel ini umumnya dilakukan dengan mencabut beberapa helai rambut secara hati-hati agar akarnya ikut terambil.
3. Kuku
Sampel dari kuku dapat digunakan untuk tes DNA, terutama dalam konteks forensik atau identifikasi jenazah. DNA ditemukan dalam jaringan di bawah permukaan kuku, sehingga potongan kuku harus cukup dalam dan bersih dari kontaminasi. Meskipun kuku tidak mengandung banyak sel seperti air liur atau rambut berakar, DNA tetap bisa diekstraksi dengan metode laboratorium khusus.
4. Darah
Sampel darah merupakan salah satu sumber DNA yang dapat memberikan tingkat akurasi tinggi karena mengandung banyak sel putih yang membawa DNA. Pengambilan darah biasanya dilakukan oleh tenaga medis melalui tusukan jarum di pembuluh darah. Tes DNA dari darah sering digunakan untuk keperluan forensik, atau identifikasi genetik yang memerlukan akurasi tinggi.
Jenis-Jenis Tes DNA yang Umum Dilakukan
Apa saja yang di tes DNA bisa dibedakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai contoh, ada tes ancestry yang bisa digunakan untuk melacak garis keturunan dan etnisitas. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis tes DNA yang dapat anda lakukan!
1. Tes Paternitas
Tes paternitas dilakukan dengan cara membandingkan profil DNA seorang anak dengan profil DNA seorang pria untuk melihat sebuah kecocokan tertentu. Apabila ada kecocokan yang ditemukan, maka pria tersebut merupakan ayah biologis dari sang anak.
2. Tes Kekerabatan (Sibling Test)
Memiliki tujuan yang hampir sama dengan tes paternitas, tes kekerabatan dapat dilakukan untuk menentukan hubungan saudara antara dua individu. Hasil tes kekerabatan dapat menentukan apakah dua individu memiliki hubungan keluarga atau tidak.
3. Tes Pre-Natal
Tes DNA prenatal berfungsi untuk mengidentifikasi hubungan genetik antara janin dan orang tua biologisnya sebelum bayi lahir. Tes ini biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah ibu, yang mengandung fragmen DNA janin. Tujuannya adalah untuk membandingkan DNA janin dengan DNA calon ayah atau kerabat lain untuk menentukan garis keturunan atau ayah biologis.
Proses Melakukan Tes DNA di Laboratorium
Setelah mengetahui beberapa jenis apa saja yang di tes DNA, anda juga perlu memahami beberapa tahapan dalam melakukan tes DNA di laboratorium. Mulai dari pengambilan sampel, pengiriman dan pengecekan sampel, hingga analisa hasil tes DNA. Berikut penjelasannya secara detail!
1. Pengambilan Sampel
Langkah awal dalam melakukan tes DNA adalah pengambilan sampel. Secara umum, sampel dapat diperoleh dari air liur, darah, dan rambut. Akan tetapi, ada beberapa tes DNA dengan metode pengambilan sampel yang sedikit berbeda. Seperti tes DNA pre-natal non invasive dimana petugas mengambil sampel dari darah ibu yang sedang mengandung si janin.
2. Pengiriman Sampel ke Laboratorium untuk Dilakukan Pengecekan
Setelah itu, sampel yang telah diambil akan dikirim ke laboratorium dan dilakukan pengujian. Langkah pengujian pun dimulai dari ekstraksi DNA hingga identifikasi variasi genetik. Proses ini dilakukan untuk mempelajari adanya perbedaan spesifik pada pada nukleotida, gen, atau bahkan kromosom.
3. Analisa Hasil Tes DNA
Setelah itu, anda akan menerima hasil interpretasi data genetik yang dapat mengidentifikasi perubahan atau pola yang berkaitan dengan karakteristik, identitas, hingga mengetahui hubungan genetik antar keluarga. Hasil analisis yang dimaksud akan diberikan dalam bentuk laporan yang mudah untuk dipahami. Termasuk akibat atau dampak yang muncul dari hasil analisis tersebut.
Pastikan untuk memilih klinik dengan layanan tes DNA yang akurat dan kredibel seperti Global Doctor Indonesia. Klinik dengan jaringan klinik medis yang terletak di Cina, Thailand, dan Malaysia ini juga telah bekerjasama dengan DDC di Amerika Serikat. Selain tes DNA, klinik yang terletak di Jakarta Selatan ini juga menyediakan layanan kesehatan bagi anda dan keluarga tercinta.
Jadwalkan waktu pertemuan dengan tenaga medis kami melalui admin di 0852-1956-0526 atau (021) 50918051. Anda pun juga bisa mengunjungi secara langsung klinik kami yang terletak di Mampang Business Park, Blok B No.37 Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 301, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Comments